Bismillahirrahmanirrahim...
Mendengarkan suaranya menghanyutkan batin....
Wanita shalihah adalah bidadari surga yang hadir didunia...
Wanita shalihah adalah ibu dari anak-anak yang mulia ...
Wanita shalihah adalah istri yang meneguhkan jihad suami ....
Wanita shalihah adalah penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat ....
Semua orang pasti pernah merasakan lapar, namun jika kita ingin makan karena lapar, cukupkah kita berdiam sambil mengharap ada orang yang datang membawakan makanan?
Jika kita ingin memiliki penghasilan yang baik, cukupkah dengan hanya duduk di rumah menunggu ada orang yang datang membawakan pekerjaan? Jawabnya tentu tidak! Padahal kita yakin Allah Maha Pemberi rizki.
Kesimpulannya, jika kita ingin makan, maka kita akan tergerak untuk bangkit mencari jalan agar kita mendapatkan makanan,
begitu pula jika kita ingin mendapatkan penghasilan.
Itulah bedanya antara mau dan kemauan.
Sekedar ingin makan berarti kita baru sampai pada tahap “MAU”, dan itu tidak berarti apa-apa,
dia baru akan bermanfaat jika “MAU”-nya berubah menjadi “KEMAUAN” yang berbentuk tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Namun yang disayangkan, “KEMAUAN” tersebut baru kita miliki pada hal-hal seperti contoh di atas.
Adapun pada hal-hal yang lainnya, sering “KEMAUAN” kita hanya sebatas “MAU” saja.
Jika ditanya kepada seluruh wanita, apakah mereka ingin menjadi seorang istri shalehah?
Maka semuanya akan menjawab: “YA”. Namun banyak yang hanya sampai disitu,
selebihnya tidak ada tindakan nyata yang dia lakukan untuk mewujudkannya.
Dirinya tidak bergerak untuk menempuh sarana atau jalan yang dapat mengantarkannya kesana.
Ibadah jarang dilakukan, al-Qur’an dan buku-buku Islami tidak pernah dibaca, teman-teman yang shaleh justru dia dijauhi dan malah di benci.
Bahkan sebaliknya, jalan-jalan keburukanlah yang dia tempuh. Perkumpulan gosip menjadi hobinya, bergaul tanpa batas dengan lawan jenis terus dilakukan, pakaian yang tidak pantas masih dikenakan dan berbagai bentuk kegiatan rusak, dialah pelanggannya.
Jika demikian, akankah keinginan seluruh kaum wanita untuk menjadi istri salehah akan terwujud?
Kata seorang penyair: Anda ingin selamat, namun tidak anda tempuh jalannya Sesungguhnya perahu tidak berjalan di daratan.
Orang yang sekedar “MAU” umumnya bersifat pasif, mencari waktu luang, menunggu peluang, minta dipahami, dst.
Sementara orang yang punya “KEMAUAN”, umumnya bersifat aktif, meluangkan waktu, mencari peluang, berusaha memahami dan seterusnya.
Pada masa Rasulullah, orang-orang munafik yang tidak ikut perang Tabuk mencari-cari alasan mengapa mereka tidak ikut perang, seolah-olah mereka juga sebenarnya ingin ikut berperang, namun Allah Ta’ala membantah argumen mereka, seperti dalam firmanNya:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu” (QS At-Taubah: 46)
sahabatku… Sejak sekarang, mari bersama-sama kita rubah “MAU” kita menjadi “KEMAUAN”, dari kemauan menjadi tekad yang kuat untuk menjadi lebih baik.
Wanita Shalihah...
Pandai MENJAGA DIRINYA…. Gemar melakukan PUASA… Sholat malamnya TERJAGA… Kata-katanya BERNADA… Pembawaannya ANGGUN dan BERWIBAWA…
Pandai MENJAGA LISANNYA…. Menjauhi GHIBAH dan DUSTA….. Pandai Menyimpan RAHASIA…….
Wanita Shalihah...
Dia pandai MENGATUR HARTA…. Tidak suka BERFOYA-FOYA… HEMAT dan CERMAT….. dalam BERBELANJA…
Dia MENYEJUKKAN…. DI MATA suaminya…… Selalu Riang… dan PENUH CINTA…… SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA….
Wanita Shalihah...
Dia TA’AT pada Allah dan Rasul-Nya… Dia TA’AT pada suaminya… Dia QONA’AH dan PENGHIBA… Dia TABAH MENDERITA…
Di pelupuk matanya berbinar CAHAYA… Di mulutnya terlantun DOA… Di hatinya tersimpan… ”MUTIARA”
Wanita Shalihah itu...
Hatimu tentram ketika MELIHATNYA… Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA… Perasaanmu gembira ketika mendengar PENDAPATNYA….
Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia…. Penghias KEHIDUPAN suaminya…
Ya Allah, Jadikan lah aku & semua wanita didunia ini agar menjadi wanita yg solehah. Wanita selalu taat kepada Allah, Taat Kepada Rasul, Taat Kepada Suaminya, Taat Kepada Kedua Orang Tuanya.
Amin Ya Rabbal Alamin....
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia." (Muttafaq Alaihi dan Imam Lima).
Mendengarkan suaranya menghanyutkan batin....
Wanita shalihah adalah bidadari surga yang hadir didunia...
Wanita shalihah adalah ibu dari anak-anak yang mulia ...
Wanita shalihah adalah istri yang meneguhkan jihad suami ....
Wanita shalihah adalah penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat ....
Semua orang pasti pernah merasakan lapar, namun jika kita ingin makan karena lapar, cukupkah kita berdiam sambil mengharap ada orang yang datang membawakan makanan?
Jika kita ingin memiliki penghasilan yang baik, cukupkah dengan hanya duduk di rumah menunggu ada orang yang datang membawakan pekerjaan? Jawabnya tentu tidak! Padahal kita yakin Allah Maha Pemberi rizki.
Kesimpulannya, jika kita ingin makan, maka kita akan tergerak untuk bangkit mencari jalan agar kita mendapatkan makanan,
begitu pula jika kita ingin mendapatkan penghasilan.
Itulah bedanya antara mau dan kemauan.
Sekedar ingin makan berarti kita baru sampai pada tahap “MAU”, dan itu tidak berarti apa-apa,
dia baru akan bermanfaat jika “MAU”-nya berubah menjadi “KEMAUAN” yang berbentuk tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Namun yang disayangkan, “KEMAUAN” tersebut baru kita miliki pada hal-hal seperti contoh di atas.
Adapun pada hal-hal yang lainnya, sering “KEMAUAN” kita hanya sebatas “MAU” saja.
Jika ditanya kepada seluruh wanita, apakah mereka ingin menjadi seorang istri shalehah?
Maka semuanya akan menjawab: “YA”. Namun banyak yang hanya sampai disitu,
selebihnya tidak ada tindakan nyata yang dia lakukan untuk mewujudkannya.
Dirinya tidak bergerak untuk menempuh sarana atau jalan yang dapat mengantarkannya kesana.
Ibadah jarang dilakukan, al-Qur’an dan buku-buku Islami tidak pernah dibaca, teman-teman yang shaleh justru dia dijauhi dan malah di benci.
Bahkan sebaliknya, jalan-jalan keburukanlah yang dia tempuh. Perkumpulan gosip menjadi hobinya, bergaul tanpa batas dengan lawan jenis terus dilakukan, pakaian yang tidak pantas masih dikenakan dan berbagai bentuk kegiatan rusak, dialah pelanggannya.
Jika demikian, akankah keinginan seluruh kaum wanita untuk menjadi istri salehah akan terwujud?
Kata seorang penyair: Anda ingin selamat, namun tidak anda tempuh jalannya Sesungguhnya perahu tidak berjalan di daratan.
Orang yang sekedar “MAU” umumnya bersifat pasif, mencari waktu luang, menunggu peluang, minta dipahami, dst.
Sementara orang yang punya “KEMAUAN”, umumnya bersifat aktif, meluangkan waktu, mencari peluang, berusaha memahami dan seterusnya.
Pada masa Rasulullah, orang-orang munafik yang tidak ikut perang Tabuk mencari-cari alasan mengapa mereka tidak ikut perang, seolah-olah mereka juga sebenarnya ingin ikut berperang, namun Allah Ta’ala membantah argumen mereka, seperti dalam firmanNya:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu” (QS At-Taubah: 46)
sahabatku… Sejak sekarang, mari bersama-sama kita rubah “MAU” kita menjadi “KEMAUAN”, dari kemauan menjadi tekad yang kuat untuk menjadi lebih baik.
Wanita Shalihah...
Pandai MENJAGA DIRINYA…. Gemar melakukan PUASA… Sholat malamnya TERJAGA… Kata-katanya BERNADA… Pembawaannya ANGGUN dan BERWIBAWA…
Pandai MENJAGA LISANNYA…. Menjauhi GHIBAH dan DUSTA….. Pandai Menyimpan RAHASIA…….
Wanita Shalihah...
Dia pandai MENGATUR HARTA…. Tidak suka BERFOYA-FOYA… HEMAT dan CERMAT….. dalam BERBELANJA…
Dia MENYEJUKKAN…. DI MATA suaminya…… Selalu Riang… dan PENUH CINTA…… SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA….
Wanita Shalihah...
Dia TA’AT pada Allah dan Rasul-Nya… Dia TA’AT pada suaminya… Dia QONA’AH dan PENGHIBA… Dia TABAH MENDERITA…
Di pelupuk matanya berbinar CAHAYA… Di mulutnya terlantun DOA… Di hatinya tersimpan… ”MUTIARA”
Wanita Shalihah itu...
Hatimu tentram ketika MELIHATNYA… Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA… Perasaanmu gembira ketika mendengar PENDAPATNYA….
Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia…. Penghias KEHIDUPAN suaminya…
Ya Allah, Jadikan lah aku & semua wanita didunia ini agar menjadi wanita yg solehah. Wanita selalu taat kepada Allah, Taat Kepada Rasul, Taat Kepada Suaminya, Taat Kepada Kedua Orang Tuanya.
Amin Ya Rabbal Alamin....
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia." (Muttafaq Alaihi dan Imam Lima).
Dan dalam sabdanya yang lain;
“Dunia adalah kesenangan sementara, dan
sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita (istri) yang sholehah.”.
(Muslim, an nasa’i)
Banyak sekali ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah
yang mengajarkan kaum wanita, agar mereka dapat menjadi wanita pilihan
Allah, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia.
Tentunya, dengan waktu yang singkat tidaklah mungkin
kita hadirkan kajian ayat dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya
…, tetapi dengan sangat mudah kaum wanita dapat bercermin melalui
ciri-ciri akhlaq mereka..
Beberapa ciri yang umum dari akhlaq wanita pilihan Allah adalah ;
Sebelum menikah, wanita sholehah akan selalu menjaga
dirinya, ia tidak akan membuka satu hubungan khusus, kecuali jika ia
mengetahui bahwa lelaki tersebut hendak meminang dirinya. Aqidah islam,
kepahaman dan akhlaq calon suami, merupakan modal dasar dari
kriterianya. Wanita sholehah tidak akan memperlihatkan auratnya pada
kaum pria yang dilarang oleh syariat , dirinya tidak akan pula
membiarkan bagian tubuhnya disentuh, walau hanya berjabat tangan oleh
lelaki yang bukan muhrimnya dan yang tidak memiliki kepentingan.
Dalam proses perkenalan atau ta’aruf ia tidak akan
membiarkan dirinya berdua-duaan dengan kaum pria. Menjawab salam, tidak
berbicara kecuali hal yang mengarah pada kebaikan. Tidak menjatuhkan
kehormatan dan martabatnya dengan memberikan peluang kepada kaum pria
untuk mempermainkan dirinya. Tidak meminta harta maupun barang apapun
selain kesungguhan calon suami untuk mempercepat proses akad nikah.
Dan..pada saat menikah dan setelahnya, ciri wanita sholehah tercermin dari akhlaq mereka ;
Menerima mahar sesuai dengan kesanggupan calon
suaminya, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Wanita yang paling banyak
berkahnya adalah mereka yang paling mudah maharnya”. (Ahmad dan
Baihaqi).
Senantiasa taat dan melayani suami mereka selama
perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah agama. Mendahulukan
kepentingan suami dari pada kepentingan dirinya. Dapat menjadi pendengar
yang baik, lemah lembut dalam berbicara, menghibur, mendorong hati
suami ketika dalam kesulitan dan kesedihan, memberikan ketenangan dalam
rumah tangga, dan senantiasa memperhatikan penampilan, kebersihan,
kecantikan dan menjaga kesehatan dirinya, dan istiqomah dalam
beribadah...
Ketika suami tidak dirumah, dirinya tidak akan pernah
memperbolehkan lelaki yang tidak dikenal atau lelaki yang tidak disukai
oleh sang suami masuk ke dalam rumahnya. Menjaga harta suami adalah
bagian dari tugas istri yang sholeh, mengatur harta rumah tangga dengan
tidak berlebihan dan tidak juga kikir adalah hal yang dianjurkan dalam
agama. Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menyediakan makanan yang
sesuai dengan selera suami, memperhatikan seluruh kebutuhan suami,
adalah bentuk pengabdian yang selalu bernilai pahala.
Sebesar apapun, ia senantiasa bersyukur atas apa yang
diberikan oleh suaminya, tidak banyak mengeluh, sabar dalam menerima
keterbatasan suami, tidak meminta sesuatu yang lebih dari kemampuan
suaminya, menghormati orang tua suami, memperlakukan mereka dengan sikap
terbaik, pemaaf dan pengertian, adalah sifat yang senantias
ditunjukkannya.
Jika ia bekerja, maka ia akan menjaga dirinya dalam
pergaulan, menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia, yang dapat
mengantarkan dirinya dalam kemaksiatan. Memberikan sedekah kepada
keluarga dari hasil pekerjaannya. Wanita sholeh adalah panutan dari
anak-anaknya, mereka akan memberikan teladan yang terbaik bagi
anak-anaknya, sabar dalam mendidik anak, tidak mengeluarkan perkataan
yang tidak patut di contoh oleh anak-anak…
Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq wanita sholehah..tentunya, kesholehan itu tidak datang sendirinya, ia memerlukan proses…
Dan wanita sholehah tentunya akan memilih lelaki
pilihan Allah, yang bersama-sama mengantarkan dirinya melalui proses
tersebut.. agar mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat..
Wallahu’ala...
0 comments:
Post a Comment